Friday, October 20, 2023
Kisah Buku [2]
Terjemahan ini dilakukan bersamaan dengan kelas terjemahan teks Ahad pagi di kampus Universitas Nurul Jadid. Menyemangati mahasiswa untuk mengulik huruf menjadikan bacaan dapat dialihbahasakan dan dialihpesankan untuk diri dan khalayak.
Kata-kata kunci, seperti iman, kafir, dan takwa, dipahami secara utuh sehingga lema-lema itu tidak dijadikan pembeda tetapi penyama untuk bersama dalam menyelesaikan isu kemanusiaan. Secara individual, wujud dari gagasan itu mungkin berbeda, baik bentuk, gerakan, dll, tetapi pesan tersirat memiliki semangat untuk menjadikannya jalan menuju kebaikan.
Tidak dapat dielakkan, apa yang selama dianggap sebagai jarak, justru berpihak bahwa pada titik tertentu manusia menanggung tugas yang sama, membebaskan warga dari belenggu dogma, karena kebedaan dilihat sebagai cara untuk menindakkan kehadiran liyan.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment