Sepanjang jalan tol Kuala Lumpur menuju Kedah, hujan mengguyur aspal. Kabut muncul di atas bukit. Kami beranjak dari pelataran Masjid Putrajaya, Kuala Lumpur setelah menunaikan salat bersama.
Lora Latif memutar lagu Rhoma Irama dengan memanfaatkan bluetooth telepon genggam agar bisa terkoneksi dengan pemutar musik bus. Pengeras suara persis di atas kepala. Bus terasa melayang. Hidup ini selesai, Kawan.
Namun, kita senantiasa ingin berganti suasana. Setelah butiran semakin sedikit turun langit, saya berharap matahari sore keluar agar pendaran sinar pada daun mendatangkan pesona yang lain. Selagi alamiah, kata orang bijak, itu adalah kesenangan yang otentik.
No comments:
Post a Comment