Sekali-kali kami menikmati sate kambing di warung Ramna, di Jalan Gus Dur, Sidomukti Kraksaan. Setelah menikmati gurih daging bakar, kami pun memesan untuk dibawa pulang berupa tusuk sate dan gulai. Maklum, dua anak kami sedang belajar di sekolah.
Dulu, saya bisa menghabiskan 10 tusuk sate, kini hanya separuh. Mungkin, setelah menua, saya harus lebih mengutamakan menu yang berserat dan buah-buahan. Tidak hanya itu, bacaan tentang Animal Ethics oleh Peter Singer seringkali hadir tatkala saya mengasup daging.
Di kelas Semantik dan Ma'anil Qur'an, kami pun sering mengangkat persoalan bahwa daging dan darah itu tidak sampai pada Tuhan, tetapi ketakwaan. Itu artinya kebaikan adalah penanda utama dari seluruh tindakan manusia. Perintah berkorban tersebut jelas mengandaikan ruang dan waktu. Kini, kita perlu menafsirkan kembali agar kebajikan itu menyelamatkan manusia dan alam.
No comments:
Post a Comment