Sunday, March 24, 2024

Puasa [13]

 

Kemarin, Biyya mengajak saya untuk membeli ta'jil di depan Pasar Paiton melalui pesan ibunya. Lalu, saya menjawab bahwa setelah mengisi pengajian Bidayatul Hidayah, kami berdua akan meluncur ke lokasi. 

Di sini, banyak orang yang membeli aneka jajanan tradisional. Malah, ada seorang bapak dan ibu Tionghoa turut datang dan tampak dekat dekat dengan penjual. 

Di depan lapak pukis dan terang bulan, kami berdiri menunggu kue ini dibuat. Dengan merogoh Rp 5000, Biyya mendapatkan tiga terang bulan, lalu beranjak untuk mencari kudapan yang lain, seperti resoles dan pastel. Setelah itu, penyuka Harry Potter meminta untuk mampir ke Mixue yang terletak tak jauh dari bazar Ramadan. Di sini, penikmat lagu jazz ini mengantongi dua minuman teh lemon untuk dirinnya dan Zumi. Lalu, kami pulang dengan riang. 

1 comment:

Aviator said...

Your commitment to excellence in content creation does not go unnoticed, and I'm thankful for that. Explore our dedicated blog for Aviator game enthusiasts.

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...