Setelah itu, saya pun bersarapan nasi, tongkol goreng, kuah kelor, dan sambal kecambah mentah. Berselera datang karena lapar. Baru kemudian, saya membelek buku ini dan untuk kesekian kalinya membaca bahwa dalam neuroetika kehendak bebas itu ilusi (hlm. 25). Ini tentu akan turut menyoal konsep tindakan dalam Ilmu Kalam.
Apa hidup ini berhenti di sini? Tidak. Kita perlu menikmati suasana pagi yang ditingkahi dengan nyanyian burung atau bunyi mercon yang mendatangkan kegembiraan anak-anak kecil. Semalam kami pun membakar kembang api untuk menyenangkan Zumi. Saya dan Anda juga bergembira dengan banyak cara, bukan?
No comments:
Post a Comment