Kita bisa mengenali teman atau orang lain dari ucapannya. Apa yang diungkapkan adalah batasan dunianya. Masalahnya, apakah ungkapan itu diketengahkan secara utuh oleh bersangkutan?
Semalam di sela kegiatan kajian kitab pondok muncul soal Ba'alawi. Kiai dan ustaz menyatakan pendiriannya dengan penuh adab.
Menurut saya, alasan historis jelas subyektif. Tes DNA pun memiliki keterbatasan, meskipun demikian pohon silsilah itu tetap mengandaikan asal muasal manusia secara evolusi.
Atas dasar sains, saya tepekur, apa makna dari perubahan? Adakah manusia telah mengalami evolusi kultural? Kini tribalisme muncul kembali, bahkan di negara maju, seperti Inggris. Padahal, identitas itu mitos. Batas bisa diterabas. Jati diri sejati adalah kita sebagai manusia. Selebihnya, beragama ini, bernasab itu, adalah pilihan atau warisan.
No comments:
Post a Comment