Ia berdiri tenang ketika saya baru sampai di pagi hari. Burung Hantu ini tak bergerak. Matanya menatap tajam. Kala hendak pulang di sore hari, hewan penjaga malam tersebut juga berada dalam keadaan yang sama.
Saya pikir binatang ini sedang mengolok-olok kita, manusia secepat apapun berlari, ia tidak akan pergi ke mana kecuali ke dalam dirinya.
Friday, September 13, 2024
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kajian Kitab Tingkat Lanjut
Paling kiri adalah Pak Ainol Yaqin. Bersama Pak Moh Jasri Ahyak beliau menghidupi kajian kitab kuning bulanan, Lailiyyah Syahriyyah di Pondo...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...

No comments:
Post a Comment