Dua kata saja memerlukan berlembar-lembar kertas dan berpuluh-puluh kitab rujukan. Apakah setelah paham, pengertian itu menggerakkan, baik penafian maupun penegasan, tentang kesahihan?
Kita sering melihat rumput liar, padahal dalam jarak, ia hadir sebagai bagian dari keindahan. Kata-kata kita dengan keterbatasannya sering meringkas dan meringkus sebuah gagasan besar dengan pikiran kecil.
Bila kitab suci itu rahmat, obat, dan petunjuk, maka kaum cerdik pandai menerjemahkannya dengan prilaku agar khalayak membaca pesan melalui teladan.
No comments:
Post a Comment