Kantin Kuning Hijau berada tak jauh dari perpustakaan UUM. Kami sering melewati bila hendak meminjam buku. Tempatnya selalu ramai karena menjadi tempat laluan lalu lang.
Percakapan sering muncul di sini. Kegiatan akademik, kajian buku, dan aktivisme bisa dibahas sambil mengudap panganan lokal.
Kita lalu mengemas gagasan dalam seminar, konferensi, dan diskusi. Di sini, relasi kuasa bekerja. Tetapi, setiap yang hadir tunduk pada MC, siapa pun, hatta presiden.
Kami kini sedang menyusun kisah dari kantin kampus. Kemarin, Hikam mengangit tulisan tentang Al-Kindi dari warung. Mengapa mahasiswa elok memahami falsafah? Sebab fikih berpijak pada tata pikir.
No comments:
Post a Comment