Pengemudi pondok memutar Puing-Puing Rhoma Irama pertama kali saya masuk kendaraan. Saya dan Wafi akan menjemput Pak Sunu dan Pak Murfi, auditor PT Global, di stasiun kereta api Probolinggo. Kami sampai di sini bertepatan dengan kedua orang tersebut barur keluar dari terminal.
Dari sini, kami pun menuju Sari Rawon untuk menikmati makan malam. Dengan memesan makanan istimewa, kudapan tahu, krupuk dan jus kedondong, saya betul-betul menemukan rasa yang agak beda, sebab buah terakhir dulu hanya untuk rujakan.
Maslow menyebutnya pengalaman puncak. Lagu di atas dulu kami tak pahami karena masih kecil. Kini pesannya jelas dimengerti bahwa kita hanya ingin damai dan tentram dalam kehidupan ini, bukan kemilau harta dan gemilang ketenaran, kata Bang Haji.
No comments:
Post a Comment