Dulu, ayah mengajak saya ke rumah saudaranya yang berumah di atas bukit, Gunung Tinggi. Kami berjalan kaki dari jalan raya setelah turun dari angkutan umum.
Kegembiraan membuncah. Setelah penat yang bikin lapar, tuan rumah menyuguhkan sate kelinci. Daging arnab ini lezat alang-kepalang. Kejadian seperti ini selalu berulang.
Tak hanya kami, orang ramai menggunakan kaki sbg moda transportasi. Kini, di kampung kami hampir setiap keluarga punya sepeda motor.
Berjalan bukan pilihan. Padahal kata buku ini, kegiatan tersebut bikin pelaku kreatif, bahagia, dan tidak stres.
No comments:
Post a Comment