Tuesday, May 06, 2025

Warung Kelantan

Warung makan adalah medan  Selera yang mengusung budaya. Di sini, batas-batas tumpang tindih, baik menu ataupun tanda. Bayangkan, di sini, ada asupan dari Barat, Tionghoa, Melayu, dan Arab.

Kami menikmatinya di Jeli, Kelantan, perbatasan Thailand. Di sekitar sini, saya pernah berjumpa dengan dua TKW asal Madura. Tak mudah, kedua perempuan tegar ini tinggal jauh dari keluarga. Penginapan tempat kami menginap ditukangi oleh buruh dari Pulau Garam. 

Apa khalayak di Republik masih meributkan Islam Nusantara? Di sana, jus Nusantara laris. Produk lokal. Mau rasa, saya bawa?

 

1 comment:

Blogombal.com said...

Ihwal Islam Nusantara, ada dua hal dalam diri saya sbg orang liyan.
1. Abad lalu ketika disertasi Asyumardi Azra terbit, saya menghadiahkan buku jaringan ulama nusantara untuk bapak saya

2. Tahun 1980-an Gus Dur sudah menggemakan isu pribumisasi Islam. Beberapa kali saya menulis langgar karena terilhami spirit Gus Dur

Bahasa Jawa

Dengan belajar bahasa Jawa, Zumi merawat akarnya sebagai keturunan Kebumen. Sayangnya, ia masih enggan untuk menggunakan bahasa Jawa, meskip...