Di hari pertama Living Qur'an, saya menggunakan papan putih dan penanda papan (boardmarker) yang lebih bersih daripada kapur.
Kami Freirian, dosen dan mahasiswa setara, yang mau mengulik isu bersama untuk sebuah tindakan kolektif. Semisal, bagaimana peduli dengan petani melalui Yasinan? Itu memecah es agar mereka memiliki pijakan spiritual menghadapi kuasa modal.
Kita tak lagi meneliti fenomena semata-mata, tetapi juga menghidupkan kitab suci pada aras nyata. Di sekeliling kami, ada banyak sawah yang ditanami tembakau. Apakah petani telah mengambil untung dari tanaman ini?
Monday, September 29, 2025
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Dialog Antariman
Pak Ahmad Hudri memberikan sambutan dengan penuh khidmat. Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama ini tidak hanya piawai mengurai hubungan antar...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...

No comments:
Post a Comment