Mas Mohamed Imran Mohamed Taib berbagi pandangannya tentang fungsi pendidikan di masa polikrisis. Sebelumnya, direktur Dialogue Centre ini mengulas sejarah pendidikan Islam dan tantangannya di Singapura, dari dalam maupun luar, dalam konteks politik sosial yang unik.
Dengan demikian, kita bisa mengenal apa yang terjadi di kawasan ini, sehingga ikhtiar untuk mewujudkan tujuan pendidikan yang membebaskan bisa ditanggung bersama. Mengapa penerimaan pelajar jurusan agama dibatasi? Karena terkait dengan serapan tenaga kerja. Sementara di Indonesia kita melihatnya sebagai bagian dari pemenuhan perintah Tuhan tentang "tafaqquh fiddin".
Masalahnya, banyak lulusan pelajar agama kita tidak bekerja sesuai dengan jurusan yang diambil, semisal PAI, menjadi pegawai bank, dll. Pertanyaan lebih jauh, apakah kita perlu pengetahuan yang "spesialis" untuk menjadi orang baik atau saleh?
No comments:
Post a Comment