Kami berada tak jauh dari musala ini. Menunggu itu mengasyikkan. Kedung Mlati menjadi perhentian baru, meskipun kami mendapati hal yang sama, yakni warung, kursi, dan colokan listrik.
Saya mengajak Zumi bercakap sambil sekali-kali membaca Basis Majalah yang bercerita tentang Descartes. Ia mengambil risiko dihujat. Tak mudah berpikir bebas, bahkan di era kini, yang evolusi manusia mendekati Tuhan. Homo deus.
Sebenarnya, manusia hanya perlu memenuhi kebutuhan dasarnya, seperti sandang, pangan, dan papan. Sementara fasilitas umum seperti lapangan olah raga, perpustaan, dan ruang bermain masyarakat disediakan oleh negara. Filsafat biar dipikirkan oleh Martin, Faiz, dan Nurul Huda.Orang kebanyakan cukup makan dan tidur, tanpa dikejar-kejar utang. Alangkah benar nyanyian Rhoma Irama
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Semantik dan Kesadaran Etis
Sebagai pengajar Semantik dan Ma'anil Qur'an, saya berpandangan bahwa lulusan Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir akan menjaga alam, karen...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...

No comments:
Post a Comment