Semisal, saya ingin menulis Anwar, Najib, dan Mahathir, tentu saya telah mengantongi teori dan data terkait dengan perseteruaan dalam diam dan bunyi dari ketiganya di ruang publik. Kita tahu bahwa politisi itu bisa bercengkerama, bertengkar, dan berkompromi.
Di luar dugaan, Najib tidak bisa menikmati hukuman di rumah, malah ia harus menanggung nasib, hakim memutuskan bersalah atas dakwaan, karena derma dari raja itu palsu. Apa tabir kemudian terbuka? Politik selalu menyisakan percakapan di balik layar.
Opini memang bersifat personal, tetapi ia berdiri di atas pijakan pengetahuan yang kokoh, yakni isu itu diurai dalam kerangka teoretis dan solutif. Sampai ketemuan di kelas pasca hari ini para peserta!

No comments:
Post a Comment