Di lantai 3, saya acapkali duduk membaca dan melihat lanskap yang menyedapkan mata. Terlihat kantor pos, dewan budaya dan lalu-lalang mahasiswa. Ada yang diam, bergerak dan tampak harmoni.
Ingin saya menikmati berlama-lama dan tak beranjak agar tuntas mencerap anugerah yang terhakis oleh rutinitas. Di sini, saya menghabiskan hari-hari untuk mencari bahan bacaan. Disertasi yang saya tulis membutuhkan banyak rujukan agar memungkinkan untuk memahami tema yang ditulis.
Di sini pula, saya juga membaca koran, menonton film di ruangan media dan tentu saja kadang tertidur di ruangan musik. Bahkan, saya juga meminjam novel, cerpen dan esei sastra untuk mengisi hari-hari dengan dunia kata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Syawal Keempatbelas
Kami memenuhi undangan tetangga untuk memperingati 100 hari kepergian Pak Muhammad Imam Wahyudi. Sebelumnya kami mendapat surat undangan unt...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Sang imam, Ust...
No comments:
Post a Comment