Saya mengucapkan takzim atas Mas Puji yang telah turun gunung untuk memberikan 'pandangan alternatif' tentang kemelut yang sedang melanda 'padepokan' PPI. Ini langkah elegan untuk meredakan ketegangan sekaligus mencerahkan karena diselipi dengan pelbagai teori, meskipun management, tapi kok "berbau" psikologi ya?
Dalam teori kebenaran korespondensi filsafat, sebuah pernyataan dianggap benar jika ia cocok dengan kenyataan. Saya rasa ini makin menguatkan argumentasi tentang cognitive dissonance yang dikutip Mas Puji.
Kerelaan Mas Puji, Pak Nasir, Rinza, WheezaCute, berbagi di sini dengan latar belakang yang berbeda makin mengkayakan sudut pandang dalam menilai 'posisi' kelompok yang sedang berseteru. Benar-benar, mereka telah menorehkan warna di ruang 'silaturahmi' ini sehingga suasana tidak melulu 'gelap'. Ada pelangi di PPI.
Tentu saja, setiap orang akan membawa premis [pernyataan] yang dibayangi oleh 'tradisi' [latar belakang pendidikan, lingkungan, ideologi] dalam menyoal premis orang lain. Dengan perbincangan ini, adalah mungkin untuk bertukar dan mungkin merubah sehingga memperoleh pemahaman yang lebih baik, lebih maju dan menyeluruh.
Selain itu, keterbukaan terhadap perbedaan ini akan makin mendekatkan kita karena dengan sendirinya kita akan mengerti 'gaya' dan 'suasana' psikologis orang lain. Berkah yang perlu disyukuri bukan?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Syawal Keempatbelas
Kami memenuhi undangan tetangga untuk memperingati 100 hari kepergian Pak Muhammad Imam Wahyudi. Sebelumnya kami mendapat surat undangan unt...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Sang imam, Ust...
No comments:
Post a Comment