Wednesday, March 01, 2006

Kalimantang


Biasanya saya keluar kamar pukul 9, tapi hari ini 8.30, saya udah melangkah, ingin duduk dan membaca cerpen, tepatnya kumpulan, Budi Iman Santoso di pojok Restu yang menghadap ke bukit hijau dan angin hilir mudik membelai tubuh.

Benar-benar pagi yang menyenangkan. Ingin rasanya, hawa pagi itu berjalan hingga sore, sebab siang di sini adalah panas yang lembab, tak enak untuk kulit.

Meskipun, acapkali saya berada di ruangan berhawa dingin karena AC, tapi kulit mengering, berbeda dengan angin pagi dari balik bukit yang menyegarkan, menyelusup di pori-pori hingga ke dalam dan tubuh seperti terangkat melayang.

Jam 9, kami pun berangkat ke Kantin Harapan untuk sarapan. Ingat, hindari gorengan! Ah, hidup ternyata perlu memilih. Mau sehat atau tidak? Herannya, dua pilihan ini silih berganti, meskipun yang pertama adalah yang utama.

No comments:

Syawalan Kelimabelas

Saya akan menjemput Biyya seusai mengajar pada pukul 14.20. Ketika selesai mengajar Tafsir Modern dan Kontemporer, saya segera menuju parkir...