Seharian saya mendekam di kamar untuk membaca Arus Balik Pramoedia Ananto Toer. Hanya 1 jaman, saya meluangkan waktu ke Relau, beli makanan Indonesia dengan Doni, dan makan bareng di kamar bersama Pak Heddy, Pak Nasir, Dian, dan Taufik. Sepertinya, kami sedang merayangkan kebersamaan dan tentu saja dilanjutkan dengan obrolan ke sana kemari. Tak ada tema khusus.
Alih-alih, saya bisa menyelesaikan bacaan, malah lebih banyak tidur. Akibatnya, pusing menyerang dan malam hari sempat muntah-muntah. Dengan tubuh lemah, saya turun ke bawah untuk menyerahkan tape recorder yang mau digunakan Mbak Arin, isteri teman saya, Pak Kumoro sekalian makan malam, nasi goreng masin ditambah telor dadar.
Rekomendasi: enyahkan kemalasan untuk tidak bergerak karena akan mendatangkan kantuk dan akhirnya pusing karena kebanyakan tidur.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Bahasa Jawa
Dengan belajar bahasa Jawa, Zumi merawat akarnya sebagai keturunan Kebumen. Sayangnya, ia masih enggan untuk menggunakan bahasa Jawa, meskip...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
-
Pikiran Rakyat , 11 Maret 2010 Oleh Ahmad Sahidah Polisi berhasil menembak mati teroris. Selayaknya, keberhasilan ini patut mendapatkan peng...
No comments:
Post a Comment