Wednesday, June 14, 2006
Brazil dan Pesona
Tak perlu ditanya kenapa saya sangat gandrung permainan indah Brazil. Hanya perlu tahu bahwa dalam setiap detik mata saya terus memelototi layar kaca untuk menyaksikan permainan tim Samba ini. Mata tak berkedip, jantung berpacu lebih cepat, kadang cemas menyergap. Bahkan, saya berteriak keras karena bola keras melesat tipis dari tiang gawang.
Namun, saya kecewa pada laga pertama mereka di Piala Dunia 2006 Jerman karena harus tertekan dengan kecepatan pasukan Kroasia. Meskipun, saya terhibur tim besutan Pareira ini menang tipis 1-0.
Empat hari lagi, saya masih berharap pemenang lima kali ini akan menunjukkan permainan terbaiknya. Mungkin, Robinho bisa diturunkan sejak peluit pertama pertandingan agar 'daya' dobrak serangan menggigit. Ronaldo tampak kehilangan pesonanya karena 'tidak' rajin dan acapkali kehilangan kontrol.
Kaos tim Mereka benar-benar membuat mata tak beranjak untuk terus 'mengiringi perjalanan menuju Puncak. Viva Brazil!
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment