Tadi sore, kami secara spontan melakukan senam di rumah. Meskipun, baru pertama, saya cukup akrab dengan gerakan yang diperagakan isteri, karena pernah melihat sebelumnya di pelbagai kesempatan. Dulu, ANTEVE sering memutar senam di pinggir kolam setiap pagi.
Ternyata, tangan terasa pegal karena tak terbiasa dengan gerakan yang diajarkan isteri. Tapi, saya tetap memaksakan diri untuk terus menggerakkan lengan agar otot meregang. Tak terasa, keringat mulai keluar, meski tak deras. Saya betul-betul menemukan dunia baru karena ini adalah pengalaman pertama. Apalagi, sudah dua mingguan saya tak berolahraga.
Kata isteri, senam ini cocok untuk perempuan, tapi bagi saya, ini juga bisa dilakukan kaum lelaki. Intinya, kita perlu memanaskan badan dengan gerakan agar metabolisme tubuh berjalan normal. Nyatanya, saya merasa lebih ringan dan mandi pun terasa segar. Namun, sebelum memasuki kamar mandi, saya harus mengeringkan keringat dengan menyalakan kipas di titik angka 3. Baru setelah kering, saya mengguyur tubuh dengan air yang seperti menusuk kulit karena dingin.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment