Tuesday, August 12, 2008

Rumah Sakit itu

Untuk ketiga kalinya, saya mengunjungi rumah sakit daerah Pulau Pinang. Bangunannya tidak berubah, masih warisan lama. Kokoh tegak berdiri dengan tiang besar. Kemarin, saya, isteri dan Stenly mengunjungi rumah sakit untuk menemani isteri check up dan mengunjungi kawan baik, Junita Batubara yang terbaring karena demam dan sakit kepala tak tertahankan.

Ketika kami sampai di bangsal tempat dia berbaring, teman yang sedang mengambil PhD JurusanSeni ini tertidur lelap. Kami pun menunggu dengan sabar. Untungnya, jam makan malam tiba. Stenly membangunkannya. Dengan setia, kami menemaninya makan, meskipun tidak lahap. Katanya, dia mengalami keracunan karena kelebihan dosis obat atas saran dokter di sebuah klinik.

Selalu saja sesudah mengunjungi rumah sakit, saya berpikir keras mengapa mereka harus terbaring lemah di kasur rumah sakit? Tentu karena sakit. Mengapa dan adakah yang bisa mencegahnya? Kita tak perlu pongah bahwa tiba-tiba kita tidak bisa menangkal sakit, namun ada ikhtiar yagn harus dilakukan agar ia tidak menghinggapi tubuh kita. Menghindari stres, tidur teratur, makan cukup, minum air putih dan berolahraga dalah saran yang kerapkali kita dengar. Ya, hanya dengan menjaga semua ini kita mungkin bisa merasa lebih sehat.

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...