kemarin, kawan baik saya, Numan asal Thailand memberitahu bahwa ada surat untuk saya di kantor TU kampus. Dalam benak terkelebat mungkin cek honorarium dari Dewan Bahasa dan Pustaka. Karena beberapa hari sebelumnya, pihak penerbit Majalah Dewan Sastera ini menelepon saya menanyakan data diri. Ternyata, saya salah. Sebuah kartu ucapan lebaran dengan stempel Kuala Lumpur bertanggal 18 09 2008.
Setelah dibuka, kartu lebaran tersebut ternyata dikirim oleh Latif Yusoff, ketua redaksi Jurnal Pemikir. Saya senang menerimanya karena biasanya ucapan selamat hari Raya sekarang jarang disampaikan dengan surat pos, tetapi dengan pesan layanan singkat (sms) atau email. Ada gurat kebahagiaan membaca kalimat yang tertera di sebelah kanan: Dengan Ingatan Tulus Ikhlas, Maaf Zahir Batin. Lalu dibubuhi tulisan nama dan nomor telepon.
Saya sendiri pernah menelepon beliau untuk menanyakan kiriman artikel untuk jurnal yang diterbitkan oleh kelompok Utusan Karya ini. Selanjutnya, hubungan kami ditautkan melalui surat elektronik. Sekarang, silaturahmi ini bersemai berkat Ramadhan. Tebersit untuk menjumpai beliau di dunia nyata, agar percakapan kami tentang ihwal intelektual mempunyai wajah yang nyata.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Buku Teks
Barusan kami mengambil buku pelajaran Zumi. Ia dan kawan-kawan membelinya dari sekolah. Tadi, kami bertemu dengan banyak orang tua yang jug...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
No comments:
Post a Comment