Tuesday, June 23, 2009
Mengejar 'Laskar Pelangi'
Setelah rapat panitia "Laskar Pelangi", kami bertiga langsung bekerja, meski senja telah turun. Persiapan yang sedang dibuat adalah pembuatan desain spanduk oleh Mas Hilal, dan surat permohonan pembicara lokal oleh Pak Ardi. Sedang saya mengirim email ke bagian pemasaran Celcom untuk turut mendukung program Persatuan Pelajar Indonesia Universitas Sains Malaysia menghadirkan Andrea Hirata. Sang penulis Edensor ini diminta untuk mengupas proses kreatifnya melahirkan tetralogi Laskar Pelangi.
Kebersamaan mengerjakan kegiatan ini mendatangkan kedekatan lain, yang sebelumnya pertemanan ini tidak disatukan dalam sebuah kerja kelompok. Mereka berdua mengajarkan saya bagaimana menyelesaikan pekerjaan yang menumpuk, tanpa kening berkerut. Keduanya tenang, mengalir dan menentramkan siapa pun yang berada di dekatnya. Sekali-kali, dalam keheningan, celetukan masing-masing memusnahkan kejenuhan.
Perjalanan masih panjang untuk sampai ke hari pelaksanaan, namun mengingat pekerjaan yang bejibun, peran serta mahasiswa Indonesia yang lain menjadi berarti. Tentu, di lain waktu, saya akan bercerita tentang mereka. Seperti, Adit, pemilik restoran D'Resto, Bukit Gambir, yang tanpa berpikir panjang bersedia untuk turut menyukseskan acara ini, padahal saya memintanya melalui ruang komentar Facebook. Demikian pula, Vega Aulia, yang mengiyakan untuk membantu kegiatan ini meski disampaikan dalam sebuah percakapan di Yahoo Messenger, semalam. Dalam coretan lain, saya akan menempelkan foto mereka berdua.
Tak hanya itu, Dede, menelepon saya semalam untuk membantu kepanitiaan dan lebih dari itu juga menyumbang banyak gagasan, di antaranya acara ini diharapkan juga melibatkan pekerja pabrik dari Indonesia. Katanya, mereka juga banyak yang menyukai novel dan film Laskar Pelangi. Sekelumit tentang mereka ini sebenarnya menyimpan cerita panjang. Mungkin, di tangan Andrea Hirata, ia menjadi sebuah novel yang juga cemerlang. Semoga.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Majemuk
Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Setelah pelanta...
-
Saya membawa buku Philosophy for Dummies untuk coba mengenalkan anak pada filsafat. Biyya tampak bersemangat tatkala pertama kali mendapatka...
No comments:
Post a Comment