Saturday, September 12, 2009
Langkawi dan bebas Pajak
Di sela-sela sosialisasi pemilu 2009 kemarin, saya sempat mengunjungi restoranSinggah Rasa. Terletak di salah satu pusat keramaian Langkawi, ia telah menjadi tempat warga Indonesia mengasup makan. Pak Karno, pemiliknya, adalah pengusaha yang telah puluhan tahun mengumpulkan ringgit di Langkawi, Kedah. Keakraban pemilik warung asal Lamongan ini dengan pengunjung mungkin menjadi salah satu daya tarik dari warung makan ini.
Di sebelah kedai ini, berjejer puluhan toko yang menjual pelbagai barang keperluan yang murah karena bebas pajak. Saya pun membeli coklat dan beberapa barang yang lain. Namun, ternyata, tidak semua barang yang dijual lebih murah dibandingkan dengan Semenanjung. Beberapa item justeru lebih mahal. Dettol yang berukuran kecil lebih mahal sekitar RM 2-3, demikian pula sabun lifebuoy. Namun, yang patut diacungi jempol adalah pemerintah Malaysia yang berhasil menjadikan pulau kecil itu sebagai pusat pelesiran. Dengan fasilitas umum yang baik, siapa pun akan merasa nyaman berkunjung ke pulau yang sangat terkenal dengan Legenda Mahsuri ini.
Saya sempat makan siang di kantin Bandara. Dari lantai dua saya bisa melepas pandangan ke bawah yang dipenuhi restoran dengan tempat yang luas. Belum lagi langit-langit gedung yang menjulang tinggi sehingga siapa pun tak akan merasa pengap. Tampak juga beberapa turis dari negara Timur Tengah sedang duduk melepaskah lelah. Beberapa di antara memakai burqa, pakaian yang menutup hampir seluruh tubuh. Setelah makan, saya bersama teman, Noval, beranjak keluar untuk menuju lokasi pemasyarakatan pilihan presiden.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Syawalan Ketujuhbelas
Kelas Memahami Teks Inggris: Dengan cara bandongan, setiap peserta akan membaca satu halaman dan menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia....
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and...
-
Semalam takbir berkumandang. Hari ini, kami bersama ibu, saudara, dan warga menunaikan salat Idulfitri di masjid Langgundhi. Sang imam, Ust...
No comments:
Post a Comment