Gambar di atas diambil dari pasaraya (mall) yang berada di seberang. Untuk menuju ke tempat ini saya harus bertanya pada kondektur Busway, yang dengan ramah menyebut turun di koridor Pejaten. Ya, dari tempat perhentian bus, saya hanya melangkah dalam hitungan jari ke kantor koran harian Republika.
Sunday, January 31, 2010
Republika Republik Kita
Gambar di atas diambil dari pasaraya (mall) yang berada di seberang. Untuk menuju ke tempat ini saya harus bertanya pada kondektur Busway, yang dengan ramah menyebut turun di koridor Pejaten. Ya, dari tempat perhentian bus, saya hanya melangkah dalam hitungan jari ke kantor koran harian Republika.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Radio, Kopi, dan Ibn Khaldun
Ronald Reagen pernah mengutip Ibn Khaldun tentang pajak. Betapa ide penulis Muqaddimah mengalir hingga jauh. Menariknya, mantan presiden Ame...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment