Saya membawanya menonton bola di stadion kampus. Meski tak sepenuhnya memerhatikan, si kecil menemukan gelegak, riuh-rendah dan tak jarang teriakan memekakkan telinga. Herannya, salah seorang penonton perempuan membawa anaknya yang masih 'bayi', mungkin 4-5 bulanan. Apapun, malam itu semua orang melepaskan penat dengan berteriak, bertepuk tangan dan akhirnya ada yang senang dan kecewa. Hidup tak jauh dari itu.
Sunday, June 13, 2010
Biyya dan Bola
Saya membawanya menonton bola di stadion kampus. Meski tak sepenuhnya memerhatikan, si kecil menemukan gelegak, riuh-rendah dan tak jarang teriakan memekakkan telinga. Herannya, salah seorang penonton perempuan membawa anaknya yang masih 'bayi', mungkin 4-5 bulanan. Apapun, malam itu semua orang melepaskan penat dengan berteriak, bertepuk tangan dan akhirnya ada yang senang dan kecewa. Hidup tak jauh dari itu.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Kajian Kitab Tingkat Lanjut
Paling kiri adalah Pak Ainol Yaqin. Bersama Pak Moh Jasri Ahyak beliau menghidupi kajian kitab kuning bulanan, Lailiyyah Syahriyyah di Pondo...
-
Buku terjemahan saya berjudul Truth and Method yang diterbitkan Pustaka Pelajar dibuat resensinya di http://www.mediaindo.co.id/resensi/deta...
-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
1 comment:
salam kenal,
Silahkan kunjungi informasi tentang berbagai karya ilmiah dari kami
http://www.unand.ac.id/arsipua/abstrak/
Post a Comment