Monday, June 14, 2010

Kenapa Merokok Dilarang

Menghisap asap rokok tidak hanya membahayakan tubuh, tetapi juga lingkungan. Gambar di atas saya ambil di tempat parkir. Saya tak habis mengerti mengapa perokok dengan mudah membuang puntung dan bungkus begitu saja. Padahal matahari telah meninggi, dan penjaga kebersihan telah menunaikan tugasnya. Sampah ini akan dibersihkan keesokan harinya. Tentu, pengunjung perpustakaan akan selalu bersirobok dengan bungkus rokok yang bertuliskan AMARAN dan gambar mulut hangus karena nikotin. Apakah Anda masih berdegil untuk terus membuat liyan tak nyaman dan menimbun penyakit untuk diri sendiri?

Kadang tebersit, seperti kata eksistensialis, hidup itu adalah pilihan yang memikul tanggungjawab sendiri. Jadi, perokok itu dengan sadar telah menanggung akibat yang akan ditimbulkan dengan mengasup asap. Ia telah menukar kesakitan yang mungkin muncul pada masa yang akan datang dengan kenikmatan, mungkin tidak sesaat. Masalahnya, ia juga harus menghormati kekebasan orang lain, yang tak ingin mereguk asap dan menikmati lingkungan yang bersih. Adalah wajar jika pihak berwenang memberlakukan aturan kawasan bebas rokok, agar ruang publik itu betul-betul nyaman untuk khalayak.

Namun kadang saya kelu, ketika keluarga dekat menukas, mengapa ia tak berhenti merokok? Lho, inilah hiburan saya di tengah kehidupan yang makin keras. Memang, ia tak menghisap rokoh mahal, namun daun tembakau membuatnya tenang sejenak di tengah tuntutan kerja yang makin menumpuk.

1 comment:

rennypebrica said...

salam kenal,
semoga semakin banyak orang yang sadar akan bahaya rokok.
Silahkan kunjungi informasi tentang berbagai karya ilmiah dari kami
http://www.unand.ac.id/arsipua/abstrak/

Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...