Saturday, August 07, 2010

Perkasa

Saya membeli edisi pertama koran mingguan ini di mal Komtar di sebuah kedai yang berdekatan dengan tempat penukaran uang (money changer). Sebagai terbitan perdana, ia menyuguhkan berita provokatif sehingga terpaksa harus berurusan dengan Kementerian Dalam Negeri. Sejatinya, ia membawa suara kritis penggagasnya, Ibrahim Ali, anggota parlemen bebas. Bagi saya, kedudukan bekas aktivis ini sangat unik. Tidak saja ia berhadapan dengan partai komponen Barisan Nasional, ia juga senantiasa bersuara keras terhadap oposisi.

No comments:

Ruang Baca

Saya meletakkan pesan Pak Musa Asy'arie di loteng, tempat kami menyimpan buku. Berjuang dari Pinggir adalah salah satu karya beliau yan...