Dulu tatkala membaca karya Louis Dupre, saya menekuri teks berupa anggitan huruf-huruf di atas kertas. Penulis "Religious Mystery and Rational Reflection" ini meletakkan agama-agama Barat, yakni Yahudi, Kristen, dan Islam di satu pihak, dan agama-agama Timur di pihak yang lain.
Dengan menghadirkan renungan kritik, semisal mengutip Kant, Heidegger, dan Foucault, Dupre hendak memungkinkan pendekatan akal budi terhadap agama. Tetapi, kepercayaan itu tidak hanya berkutat soal masuk akal atau tidak, sebab rasionalitas memiliki batasnya sendiri, tetapi juga pengalaman simbolik yang sangat subyektif dan unik.
Kini, di zaman media sosial, siapa pun bisa mencapai gagasan sarjana lebih dekat melalui kanal Youtube, sehingga mereka tidak hanya mendaras pemikiran orang lain, tetapi juga menyimak gagasan dari yang bersangkutan. Betapa tenang dan jernih ucapan Dupre!
Kata Rumi, Ungkap kata-kata, tidak meninggikan suara!
No comments:
Post a Comment