Di hari libur, saya telah merancang untuk menemui Pak Agus Badrul Jamal, pegawai kedutaan Republik Indonesia, untuk menyampaikan hasrat rencana penyelenggaraan kongres Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama. Mengingat beliau menghadiri acara Tabligh Akbar Muhammadiyah di hotel Regency, saya meluncur ke sana dari KL Sentral.
Setelah berbincang sebentar, beliau meneruskan perjalanannya ke tempat lain untuk mengikuti acara pengajian. Saya pun berjumpa dengan Mas Yuri Buchari untuk mendengarkan ceramah umum oleh Pak Suyoto, Bupati Bojonegoro. Ada banyak pesan yang bisa diserap oleh hadirin, di antaranya sejarah peran agama dalam masyarakat, yaitu sebagai anteman (bertengkar) ageman (pakaian) dan ugeman (pandangan hidup).
Usai acara di atas, saya dan Mas Buchari mencari hotel EDC, milik Universitas Utara Malaysia. Kami sempat menunggu lama di depan sebuah toko telepon genggam akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota.
Pada waktu sore, dari hotel ini, saya memilih berjalan kaki ke PWTC untuk mengunjungi Pameran Buku Internasional Kuala Lumpur. Alhamdulillah, saya bisa bersilaturahim dengan Pak Raja Ahmad Aminullah yang menulis buku luar biasa tentang peran kaum terpelajar, Minda Tertawan: Intelektual, Rausyanfikr, dan Kuasa dan sempat berfoto bersama. Hal yang menyenangkan dari penginapan ini adalah suraunya yang luas dan bertempat di lantai tertinggi. Dari sini, saya bisa mendengar azan subuh dari masjid terdeka. Selain itu, saya bertemu dengan Nasih, staf satuan pengaman hotel asal Bangladesh, yang juga menunainan salat.
Setelah berbincang sebentar, beliau meneruskan perjalanannya ke tempat lain untuk mengikuti acara pengajian. Saya pun berjumpa dengan Mas Yuri Buchari untuk mendengarkan ceramah umum oleh Pak Suyoto, Bupati Bojonegoro. Ada banyak pesan yang bisa diserap oleh hadirin, di antaranya sejarah peran agama dalam masyarakat, yaitu sebagai anteman (bertengkar) ageman (pakaian) dan ugeman (pandangan hidup).
Usai acara di atas, saya dan Mas Buchari mencari hotel EDC, milik Universitas Utara Malaysia. Kami sempat menunggu lama di depan sebuah toko telepon genggam akibat hujan deras yang mengguyur ibu kota.
Pada waktu sore, dari hotel ini, saya memilih berjalan kaki ke PWTC untuk mengunjungi Pameran Buku Internasional Kuala Lumpur. Alhamdulillah, saya bisa bersilaturahim dengan Pak Raja Ahmad Aminullah yang menulis buku luar biasa tentang peran kaum terpelajar, Minda Tertawan: Intelektual, Rausyanfikr, dan Kuasa dan sempat berfoto bersama. Hal yang menyenangkan dari penginapan ini adalah suraunya yang luas dan bertempat di lantai tertinggi. Dari sini, saya bisa mendengar azan subuh dari masjid terdeka. Selain itu, saya bertemu dengan Nasih, staf satuan pengaman hotel asal Bangladesh, yang juga menunainan salat.
No comments:
Post a Comment