Friday, May 18, 2018

Puasa Kachi [2]

Kemarin, saya mengikuti acara berbuka bersama dengan Persatuan Pengurusan Pendidikan (Pendidik) dan Inasis (Inapan Siswa) Yayasan al-Bukhari. Mereka menggelar kegiatan ini di surau laluan C, yang terletak antara asrama Bank Muamalat dan YAB. Mahasiswi mengambil tempat di dalam surau sementara mahasiswa berada di halaman seraya berteduh di bawah tenda. Hujan gerimis meningkahi sore itu.

Menjelang azan maghrib, salah seorang mahasiswa memimpin bacaan tahlil. Sebelumnya, saya dan Muhaimin, presiden Pendidik, bertukar cerita. Azim, mahasiswa asal Kelantan, turut meramaikan obrolan. Dalam waktu 15 menit, kami berzikir dan kemudian berdoa untuk berbuka. Seteguk jerus es dan kurma betul-betul menghilangkan dahaga dan lapar.

Pada hari kedua, saya berjamaah subuh dan mengikuti zikir hingga akhir. Setelah itu, saya pun beranjak pulang dengan berjalan kaki, sementara mahasiswa melanjutkan dengan tadarus dan salat dhuha bersama. Dari balkoni rumah, saya sempat mendengar bacaan kitab suci yang menghiasi pagi mendung. Suasana Ramadan begitu sempurna ketika matahari pagi menyibak hari dengan sinarnya yang hangat. Alhamdulillah. 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...