Tuesday, May 22, 2018

Puasa Kachi [3]

Orang filmpun berjamaah subuh. Mahasiswa ini mungkin mengambil jurusan seni kreatif, yang menekuni dunia perfileman. Seusai salat, kami berzikir dan berdoa. Andai melakukannya hingga terbit matahari, kami akan mendapatkan pahala haji dan umrah. Betapa mulianya ibadah ini!

Dengan menunaikan sembahyang di masjid bukan saja keutamaan yang diganjar 25 atau 27 derajat, tetapi juga memberikan hak tubuh untuk bergerak. Setelah sahur, saya tak jarang diserang kantuk. Dengan berjalan pagi, saya bisa menghilangkan rasa ini dan berolahraga sekaligus. Ini semacam kiat agar kita tak menjadi pesakitan sebelum penderitaan betul-betul datang, berbaring atau duduk, tidak aktif.

Namun, mata kadang terasa berat. Tak jarang, di sela berzikir, saya terlelap. Apapun, niat untuk melakukan kebaikan telah ditanamkan. Sesudah doa usai, saya pun terjaga dan bersalaman dengan mahasiswa. Di sini, kelebihan berjamaah, kita merawat hubungan dengan orang yang tidak dikenal. Dalam salah satu pertanyaan Oxford Happiness Questionaire, sikap kita terhadap orang asing atau lain menentukan tingkat kebahagiaan manusia. 


No comments:

Puasa [17]

  Berhenti sejenak untuk membaca koran Jawa Pos , saya tetiba merasa lungkrah. Satpam kampus memutar lagu jiwang, pas Iklim dengan Hanya Sua...