Kita sering bertemu dengan teman, tetapi hubungannya datar. Tetapi, kadang kita berjumpa kawan yang justru intensitasnya tinggi dalam mengerjakan satu hal, meskipun jarang bersua.
Sebagai mahasiswa IAIN Sunan Kalijaga asal Sumenep di Yogyakarta, kami berdua tentu mempunyai ikatan yang sangat kuat secara emosional. Ajaibnya, hubungan perbukuan yang brermula dari penerjemahan karya Peter Levine tentang Nietzsche mengantarkan pada ruang yang jauh lebih sublim.
Saya juga merasakan kehangatn Mas Edi dengan teman-teman yang bekerja di penerbitan Diva Press. Mereka menunaikan salat berjamaah dan membaca selaksa zikir dan berakhir dengan tausiyah.
Di sela-sela menyelesaikan buku Religious Mystery and Rational Reflecation, saya sejatinya menyegarkan relasi spiritual yang telah berjalan lama. Dari proyek ini, saya sendiri menelusuri bagaimana pengalaman keagamaan itu berbeda dengan refleksti rasional, tetapi tidak semestinya keduanya berjalan sambil menjaga jarak.
1 comment:
cool hair yah
Post a Comment