Tuesday, May 31, 2022

Buku dan Lain-Lain

Inilah buku yang sering dibawa ke mana-mana sejak dibeli di Kinokuniya Kuala Lumpur. Maklum, ia buku kecil dan kalimat pertama dalam bab satu yang cukup menantang,"Semua omong kosong ini, keberadaan Tuhan, ateisme, determinisme, pembebasan, masyarakat, kematian, dll., adalah potongan-potongan permainan catur yang disebut bahasa, dan mereka menghibur hanya jika seseorang tidak menyibukkan diri dengan menang atau kalah dalam permainan catur ini" (Marcel Duchamp, 1887-1968).

Lebih dari itu, saya bisa membuka sekali-kali tatkala bermain telepon pintar. Zumi dan Biyya tentu tidak akan melihat sang ayah selalu asyik memelototi media sosial. Tak pelak, di sela-sela halaman buku ini banyak lembaran tiket, seperti karcis bus AKAS, tiket masuk Kota Mahsuri Langkawi Malaysia dan tiket bioskop (film Frozen) di Aman Central Kedah. Wah, peristiwa ini tentu menghadirkan sensasi tersendiri bersama keluarga. 

Selain itu, ada kartu KMC (Kedah Medical Center) yang mengingatkan kami pada si bungsu yang harus menginap di rumah sakit karena pneunomia. Tanda bukti bayar zakat sejumlah RM 7 adalah potongan yang mengingatkan kami di akhir-akhir Ramadan di Kedah. Oh ya, saya sering membuka buku ini ketika menunggu Biyya pulang sekolah. Maklum, Karya Alain Stephen ini diletakkan di jok motor. 

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...