Buku adalah juga kisah pengalaman pribadi. Ahsin Wijaya merekam penelusuran karya tafsir nuzuli Darwazah, asal Palestina, di Mesir dan di Maroko.
Ada hubungan emosional pengkarya dengan banyak orang yang melukiskan proses kreatif melalui naratif. Ini menegaskan bahwa semangat berkarya itu berasal dari banyak teman, guru, dan institusi. 
Pembaca tentu juga akan menempelkan pemaknaan pada pembacaan secara personal. Setidaknya, stempel Spiderman dan rautan berupa ekskavator berkait dengan Zumi, yang turut serta dalam perjalanan ke kota Kiai Besari dan Batara Katong, Ponorogo.
Sebagai pengajar Semantik dan Ma'anil Quran di UNUJA, saya bisa menambah asupan rujukan. Dari kawan, jalan pengetahuan lempang. 
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Ruang Baca
Saya meletakkan pesan Pak Musa Asy'arie di loteng, tempat kami menyimpan buku. Berjuang dari Pinggir adalah salah satu karya beliau yan...
- 
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
 - 
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
 - 
Ahmad Sahidah lahir di Sumenep pada 5 April 1973. Ia tumbuh besar di kampung yang masih belum ada aliran listrik dan suka bermain di bawah t...
 

No comments:
Post a Comment