Buku adalah juga kisah pengalaman pribadi. Ahsin Wijaya merekam penelusuran karya tafsir nuzuli Darwazah, asal Palestina, di Mesir dan di Maroko.
Ada hubungan emosional pengkarya dengan banyak orang yang melukiskan proses kreatif melalui naratif. Ini menegaskan bahwa semangat berkarya itu berasal dari banyak teman, guru, dan institusi.
Pembaca tentu juga akan menempelkan pemaknaan pada pembacaan secara personal. Setidaknya, stempel Spiderman dan rautan berupa ekskavator berkait dengan Zumi, yang turut serta dalam perjalanan ke kota Kiai Besari dan Batara Katong, Ponorogo.
Sebagai pengajar Semantik dan Ma'anil Quran di UNUJA, saya bisa menambah asupan rujukan. Dari kawan, jalan pengetahuan lempang.
Wednesday, September 07, 2022
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Radio, Kopi, dan Ibn Khaldun
Ronald Reagen pernah mengutip Ibn Khaldun tentang pajak. Betapa ide penulis Muqaddimah mengalir hingga jauh. Menariknya, mantan presiden Ame...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Rindu itu adalah perasaan akan sesuatu yang tidak ada di depan mata kita. Demikian pula, buku itu adalah jejeran huruf-huruf yang menerakan ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment