Alhamdulillah, saya menikmati suguhan asli Bondowoso, Republik Kopi. Tidak hanya itu, tuan rumah juga menghidangkan bakso, tahu, dan pisang setandan.
Saya tidak merokok, tetapi menghargai merek lokal untuk mengambil tempat dalam industri hiliran tembakau. Ini tidak mudah bagi pemain lokal, tetapi dukungan petani dan warga akan meningkatkan kedudukannya di arena lebih besar.
Kiai Qushairi menerima kami dengan hangat. Pabrik rokok ini berada tepat di depan rumahnya. Terima kasih. Betapa senang kami mendengar beliau berkisah pengalamannya waktu belajar di Pondok Pesantren Nurul Jadid.
No comments:
Post a Comment