Saya dan Anda mungkin punya pikiran yang berbeda dengan orang kebanyakan di sekitarnya. Apa perlu dilontarkan? Pastikan situasi sebab takut disalahpahami.
Tadi, guyon sama Pak Tir. Wah, rajin subuhan di masjid? Mau nyaleg tah? Begitulah kalau kaca mata dirinya dipakai untuk menilai orang lain, tukas dekan Soshum tersebut. Kami sering bertukar humor sebab berada pada frekuensi yang sama.
Tetapi, ada orang yang sudah selesai dengan dirinya, seperti A R Fakhruddin dan Gus Dur. Tidak pelak, keduanya hidup dengan utuh, tidak mengada-ada. Dengan contoh ini, kita punya cermin.
Kami berdua akan terus belajar tentang diri, keluarga, orang lain dan masyarakat. Semakin lama, semakin mengerti.
No comments:
Post a Comment