Dengan membaca kisah Nusantaria (Bukan Nusantara), kita tahu bahwa kebiasaan kita dianggit dari banyak sumber dan rujukan.
Batas-batas itu hanya pijakan untuk melihat. Dulu, daerah ini kaya dan maju, kini tidak. Pergiliran berlaku. Tetapi, apa kriteria tidak mundur? Tepekur.
Kini, kita bisa meraup banyak kisah tentang masa lalu untuk cermin masa kini. Mozaik yang kita susun tetap berpijak pada pandangan dunia.
No comments:
Post a Comment