Tuesday, July 18, 2023

Kesyukuran


Pada hari Sabtu 15 Juli 2023, seusai salat magrib, kami, warga kampung, memenuhi undangan Amirulin Najah dan Fitrotul Faizah. Keduanya menggelar tasyakuran kelahiran putranya, Muhammad Salman Nabilul Fikri. Selain membaca selawatan dan mengaminkan doa, kami menyimak tausiyah Kiai Imdad Robbani tentang pentingnya warisan selamatan dalam mengukuhkan nilai-nilai kenabian dan kemasyarakatan.

Sang kiai menegaskan bahwa kehadiran teknologi telah semakin membuat manusia terasing satu sama lain. Dulu, teman-temannya bisa ngobrol 3 jam dengan menyenangkan. Kini, gawai telah merampas kehangatan hubungan dan cenderung menyuburkan individualisme. Tentu, renungan ini dihadirkan untuk kembali mengingat hakikat manusia sebagai makhluk sosial. Setidaknya, syukuran ini merupakan momen untuk menelandankan nabi, bukan sekadar membaca dibaan, dan mempererat hubungan kemanusiaan.

Kata syukur sendiri memiliki arti penting karena lema ini menunjukkan rasa terima kasih pada Tuhan dan manusia. Malah, kekafiran itu pertama kali dikaitkan dengan sikap orang yang tidak berterima kasih. Betapa penghargaan atas apa yang telah kita terima menunjukkan sikap penting untuk tidak mengingkari sesuatu yang sangat berharga dalam kehidupan ini. Tanda syukur pada Tuhan diwujudkan dengan pelbagai ibadah.


No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...