Monday, July 10, 2023

Ketetanggaan


 

Zumi belajar naik sepeda pada Nabil. Ia mendapat dukungan dari Akmal dan Kiki dengan menunjukkan jempol ketika ia pertama kali berzikir mengggunakan pengeras suara di musala. Dari sebaya anak tetangga, si bungsu bermain dan belajar serta mendapatkan penghargaan. Mereka sering bermain di sekitar rumah, dengan membangun rumah-rumahan atau berlarian di sawah berebut layangan. Imajinasi mereka menggerakkan tubuh dan pikirannya.

Kami pun sering bertukar sapa atau ngobrol di halaman dengan jiran di waktu luang. Kehadiran mereka adalah ruang lain dari keluarga, yakni cermin dalam melihat keseharian dan kehidupan. Kami berbagi makanan di momen tertentu dan bekerja sama membersihkan selokan ketika musim hujan. Anak, remaja, dan dewasa menjalani kebersamaan secara berbeda, tetapi maksudnya sama, yakni menciptakan kehangatan.

Pentingnya hubungan ketetanggaan ini dikaitkan dengan kadar keimanan seseorang. Ini berarti seseorang harus mewujudkan kepercayaan pada Tuhan dengan berbaik dengan orang yang tinggal di sebelah rumah. Jadi, kita tak perlu membela Tuhan dengan berteriak, tetapi cukup menunjukkan prilaku baik pada tetangga dan sesama pada umumnya. Dengan melakukannya dari warga yang terdekat, pada gilirannya setiap individu akan menunjukkan pada warga yang jauh.

Menariknya, ketetanggaan dalam perspektif baru memiliki pengaruh yang lebih luas dalam kehidupan. Dalam Neighbourhood Effects Research: New Perspectives (2012), Maarten van Ham , David Manley , Nick Bailey , Ludi Simpson, and Duncan Maclennan mengulas sejumlah besar literatur yang telah diterbitkan tentang pengaruh lingkungan atau ketetanggaan. Tinggal di lingkungan yang kekurangan memiliki efek negatif pada peluang hidup penghuni melebihi dan di atas pengaruh karakteristik individu mereka.

No comments:

Majemuk

Selama abad kelima, orang-orang Yunani menyadari bahwa hukum dan adat istiadat beranekaragam dari satu masyarakat ke yang lain, serta satu t...