Sebelumnya, warga telah berkumpul di rumah duka tak lama setelah Bu Har menghembuskan napas terakhir. Malam sebelumnya, almarhumah masih mengikuti sarwaan. Kepergiaannya dengan tenang merupakan buah dari kebaikan. Saya, Pak Pri dan Pak Yuli berdiri di halaman rumah menunggu keluarga memandikan jenazah sementara ibu-ibu berada dalam rumah untuk membacakan surat Yasin.
Warga menyalati jenazah di masjid Ali bin Abi Thalib. Begitu banyak orang menunaikan salat dan mengantar jenazah sambil membaca lailahaillallah. Malam itu, kami berjalan dari masjid ke kuburan yang berjarak sekitar 300 meter. Doa sang ustaz mengakhiri kepergian salah satu warga kami. Innalillahi wainna ilaihi raji'un.
No comments:
Post a Comment