Bertempat di pinggir jalan dan berpemandangan sawah, kedai ini menjadi tempat yang menyenangkan untuk makan siang. Dari sini, masing-masing mencoba mengingat kembali masa-masa kuliah di Yogyakarta sambil merasakan udara bebas yang semilir.
Mengais ingatan masa lalu berpindah pada apa yang terjadi pada tubuh masing-masing, yang mulai tak lagi setahan dulu terhadap angin dan makanan. Semakin tua, semakin hati-hati agar badan tak mudah penat karena "nikmat".
1 comment:
A beacon of brilliance! Your post is both insightful and well-crafted. Thank you for sharing your valuable perspective.
Post a Comment