Tetapi, ada kisah lain dari buku ini, yakni penerjemahnya, Ali Noer Zaman, yang menghadiahkan karyanya pada Januari 2004. Kedekatan kami bermula karena lelaki asal Klatin ini menjemput saya ke kos untuk mengikuti kursus bahasa Perancis di LIP Sagan.
Keikutsertaan ini menceburkan saya pada kegiatan lain, seperti diskusi dan film. Apakah pusat kebudayaan asal negeri menara Eifell itu masih ada sekarang?
No comments:
Post a Comment