Kami merayakan malam dengan bebakaran di rumah jiran, Pak Dori. Di sela menunggu makan bersama, saya, Pak Furqan, Pak Haris, Pak Imron, Pak As'adi bercakap ke sana ke mari. Alhamdulillah, langit cerah setelah sore menyuguhkan hujan dua kali. Melalui gawai, Pak Imron memutar pertandingan bola Liga Inggris, Arsenal lawan Fulham.
Kita memulai hidup dari kedekatan, sebelum pergi ke kejauhan. Dari hubungan ketetanggaan, kita menautkan hubungan batin dan dari sini kita bisa menjalin keakraban dengan rekan-rekan lain yang berjarak puluhan kilo meter.
Betapa asyik ngobrol dengan bapak-bapak tetangga, dari isu kesehatan hingga kekerasan di Gaza. Sementara, anak-anak bermain dan berlarian di malam itu. Ibu-ibu juga tampak menikmati lagu-lagu yang diputar oleh Pak Haris dengan memanfaatkan jaringan bluetooth.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Adab dan Ilmu
Sebelum mengaji kitab Syarh al-Hikam , saya membuat status dengan mengutip kalimat untuk menggagit sebuah ayat (sebutan kalimat di negara te...

-
Semalam, kami berlatih menyanyikan lagu daerah, Apuse Kokondao Papua dan Ampar-Ampar Pisang dari Kalimantan. Ibu Yunita, mahasiswa PhD Musik...
-
Ke negeri Temasek, kami menikmati nasi padang. Kala itu, tidak ada poster produk Minang asli. Pertama saya mengudap menu negeri Pagaruyung ...
-
Kata dalam judul sering didengar di tahun baru. Orang jiran menyebutnya azam. Anda bisa menyebutnya tekad. Buku ini menandai sebagian dari ...
No comments:
Post a Comment