Betapa menyenangkan saya melihat anak-anak dengan riang mengikuti kegiatan keagamaan di masjid. Tak lama kemudian, mereka pun keluar dan memilih duduk di teras. Setidaknya, mereka riang dan memiliki pengalaman masa kecil yang indah.
Ini mengingatkan saya masa kecil di kampung ketika membaca Yasin sebanyak tiga kali. Hingga ke hari ini, saya pun berdoa dengan menyisipkan takrif Ludwig Wittgenstein terhadap permohonan (prayer).
Apa pun permohonan kita, apabila kita bisa duduk bersama seraya mendaras Alqur'an, kita hakikatnya meraih kenikmatan, yakni kesehatan dan kebersamaan. Selebihnya, imajinasi yang didesakkan oleh ilusi tentang kesenangan.
No comments:
Post a Comment