Menelusuri IG, saya sering bersirobok dengan lagu-lagu Timur Tengah. Karena sering klik untuk menikmatinya, saya pun bertanya, mengapa saya merasa nyaman.
Aha, ini soal masa kecil. Sayup-sayup, suara gambus meninabobokkan warga menuju lelap. Petikan aud dan nyanyian Arab itu magis. Apa mudik nanti ada lagi? Apa saya juga akan mendengar Lebarannya Latief M dari TOA Lok Songai? Meskipun yang terakhir berbahasa Indonesia, namun irama padang pasirnya kental.
Setiap orang memetik ingatannya. Selebihnya, ia menerima kebedaan.
No comments:
Post a Comment