Friday, April 05, 2024

Puasa [25]

Hari ini, saya mengajak Zumi ke JNE dan kedai pangkas rambut. Ada teman yang membeli buku God, Man, and Nature. Setelah memastikan buku terkirim, kami pun ke kedai potong rambut Wijaya di Tanjung Lor. Sebelumnya, kami telah menghubungi pemilik, yang menanggapi dengan jawaban ada tiga orang yang hendak bercukur. 

Dengan merapikan rambut, Zumi tampak cerah. Saya pun meminta pemangkas untuk mengambil sedikit agar rambut tampak rapi. Dengan bergegas pulang, kami pun sampai di rumah untuk mandi dan bersiap ke masjid untuk bersembahyang Jum'at. Saya menyukai tempat ini karena tanpa pintu dan terasa menjadi bagian dari lingkungannya tanpa penghalang. 

Duduk tepekur untuk mendengar khotbah adalah salah satu cara untuk menajamkan pendengaran dalam memahami pesan. Selain itu, Zumi juga bisa belajar bahasa Madura secara tidak langsung. Ia pun kadang meletakkan kepala di paha karena menahan kantuk atau bosan. Setidaknya, ia senantiasa belajar untuk diam. 

No comments:

Mainan

Mengapa anak perempuan bermain masak-masakan dan anak lelaki mobil-mobilan? Kata tanya mendorong mereka untuk berpikir. Pada gilirannya kita...