Monday, April 22, 2024

Syawal Keempatbelas


Kami memenuhi undangan tetangga untuk memperingati 100 hari kepergian Pak Muhammad Imam Wahyudi. Sebelumnya kami mendapat surat undangan untuk menghadiri kenduri tahlil. 

Seusai bersembahyang magrib, warga berdatangan ke rumah almarhum. Pak Tir membuka acara. Selanjutnya, hadirin membaca Yasin dan tahlil. Andai tak mengikuti kegiatan tersebut, mungkin kami tak "sempat" membaca Alqur'an. 

Selain itu, warga bisa bersua untuk bertukar cerita. Pak Nur, seperti tampak dalam foto, adalah salah satu warga yang sering azan dan memimpin zikir sebelum salat di masjid. Apa pun, tradisi ini dapat dipahami oleh masing-masing dengan pelbagai sudut pandang. 

No comments:

Syawalan Keduapuluhtiga

Tatkala merespons soal hukum modern, Kiai Nasrullah, Jepara, membandingkan cara kerja qawaid fiqh, ushul fiqh, dan maqashid syariah. Pembica...